Mendaki gunung..
Salah satu jenis olahraga yang dapat dibilang extreme dan mahal. Namun hakikatnya, banyak juga orang yang memilih untuk tetap melakukannya, termasuk saya yang notabenenya termasuk pemula.
Kira-kira, apa alasan mereka yang rela lelah untuk mendaki?
Apa motivasi yang mereka miliki ketika mendaki?
Mungkin atau pasti, setiap pendaki memiliki motivasi dan alasan yang berbeda-beda.
Dan berikut adalah beberapa motivasi yang saya miliki dalam mendaki gunung. selamat membaca, dan semoga bermanfaat..
1.
Gunung =
tempat mempelajari ilmu terkait hewan dan tenaman yang efektif
Saya yang dari kecil
dibiasakan untuk mencintai hewan dan tumbuhan mejadikan saya menaruh minat
terhadapnya. Saya mulai berfikir untuk senantiasa menguasai ilmu yang
terkandung di dalamnya. Dan saya sadari, untuk mampu menguasai ilmu tersebut, tidaklah
dikatakan cukup apabila saya hanya berkecimpung di antara berbagai teks hasil
penelitian para ilmuwan terkait itu atau pun hanya mendengarkan penjelasan
teoritis dari sang guru di kelas. Saya harus mengindra objek tersebut secara
langsung, seiringan dengan teori yang didapatkan. Maka bagi saya, dengan
mendaki gunung, saya mampu mendapatkan ilmu botani dan zoologi yang tersedia di
sana.
Mungkin untuk pendakian
perdana, hal itu belum begitu direncanakan. Namun harapan saya, ini bukanlah
pendakian perdana dan terakhir yang saya miliki. Saya berharap, masih ada
kesempatan berikutnya di mana ada perencanaan yang sistematis dalam rangka mempelajari
objek yang ada di sana.
Namun walaupun begitu,
saya harap di pendakian perdana ini saya mampu mendapatkan beberapa ilmu botani
dan zoologi yang tersedia. Karena gunung merupakan tempat yang masih dipadati
oleh tumbuhan dan hewan yang tidak akan ditemukan di perkotaan, dan itu sangat
efektif bagi pembelajaran botani an zoologi.
2.
Gunung =
melatih kemampuan kerjasama.
Sebagai manusia,
hakikatnya saya tentu akan hidup di tengah-tengah masyarakat dan kelmpok. Dan
pada hakikatnya, hidup bermasyarakat bukanlah sesuatu yang dapat dibilang
mudah. Pada beberapa kesempatan contohnya, seorang manusia diminta untuk saling
menolong, bekerjasama, mengutamakan
saudaranya (semuslim), merendahkan ego yang dimiliki, berkorban untuk
saudaranya dan masih banyak lagi. Dalam
hidup bermasyarakat, seorang harus memiliki kemampuan itu.
Di dalam pendakian, hal
itu pun menjadi suatu hal yang harus dimiliki. Maka, saya memahami mendaki
gunung merupakan medan untuk melatih kemampuan kerjasama dalam bermasyarakat,
atau dalam pendakian kali ini lebih sesuai disebut dengan “kerjasama kelompok”.
Karena saya tahu kerjasama itu kemampuan yang penting dimiliki, saya berharap
mampu melatihnya pada kegiatan ini.
3.
Gunung =
menyimpan berjuta pengalaman
Saya yakin, mendaki gunung merupakan suatu
pengalaman yang berharga. Suku duka yang terkandung di dalamnya bukanlah suatu
hal yang tiada berguna. Saya berharap saya mampu belajar dari pengalaman yang
saya miliki dari pendakian ini. Karena yang saya tahu, semakin banyak
pengalaman yang dimiliki oleh seseorang, maka semaikin baik pula kualitasnya.
Dan harapannya, pengalaman yang saya miliki tidak hanya
menjadi guru bagi saya. Saya juga ingin membagikan pengalaman yang saya miliki
melalui dunia tulis-menulis. Maka saya harap, pengalaman kali ini dapat menjadi
tema penulisan yang sangat berharga.
4.
Gunung =
melatih kemampuan memecahkan masalah
Berinteraksi dengan alam tentu bukanlah sesuatu yang
tidak beresiko. Kemungkinan-kemungkinan berbahaya dapat datang kapanpun, walau
memang dapat dihindari. Namun hal ini lah yang saya cari. Kemampuan memecahkan
masalah merupakan hal yang begitu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan
gunung merupakan salah satu medan yang pas dalam melatih kemampuan memecahkan
masalah.
5.
Gunung =
zona untuk membuktikan bahwa saya bukanlah seorang penakut dan lemah.