Sabtu, 19 Desember 2015

Memaknai Hidup-Resensi Novel ((Pulang))



Judul               : Pulang
Penulis             : Tere Liye
Editor              : Triana Rahmawati
Penerbit           : Republika Penerbit
Lokasi Terbit   : Jakarta
Tahun Terbit   : 2015
Tebal Buku      : iv+ 400 halaman ; 13.5x20.5 cm
Harga Buku     : Rp. 59.000 (tbodelisa.blogspot.com)

Sebuah Kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.(Novel Pulang)
Adalah Bujang, seorang bocah talang di pedalaman sumatera sana. Karakternya sungguh unik tiada tara, karena tak ada kata takut dalam kamus kehidupanya. Hal itu ia camkan sejak julukan “Si Babi Hutan” digenggamnya.
Singkat kata, ia melalang buana menuju Kota Kecamatan, meninggalkan Mamaknya tercinta. Berjuang bersama keluarga Tong yang baru satu malam dikenalnya. Bakatnya yang terpendam membuat sang kepala keluarga –disebut Tauke Besar, pun bangga.“Akhirnya aku menemukan potongan terakhir dari seluruh puzzle selama berpuluh tahun”, begitu kata Tauke Besar.
Bujang berkembang hebat sebagaimana kekuasaan keluarga itu berkembang pesat. Menjadi sosok yang belum pernah terbayang sebelumnya. Melewati berbagai latihan fisik dan ujian akademis secara bersamaan. Hidup dengan dua sisi yang saling bertentangan. Sebagai “Si Babi Hutan”; jagal utama keluarga Tong. Juga sebagai Bujang; pemilik gelar dua master.
Akalnya cerdas menganilisis setiap masalah yang menghampirinya. Tutur katanya sangat mengagumkan, menggentarkan setiap lawan bicara. Juga kekuatan yang bertumpu pada prinsip kehidupan; luar biasa.
Namun, “Hidup adalah perjalanan panjang”.
Kenyataan itulah yang ia hadapi. Bersama rekan dan keluarganya Tong tercinta, ia melewati berbagai pertarungan menarik. Satu demi satu ia lewati. Hingga saat itu hadir. Ketika tiga lapis benteng pertahanannya pergi. Mengundang segala kebencian dan rasa sakit kembali. Membuatnya seakan tak berarti.
Seperti apakah pertarungan yang harus ia hadapi? Seberat apakah masalah yang menghampiri? Siapakah pengkhianat yang membuat semuanya pergi?
Untuk menjawab semua teka-teki, mari kita membaca novel ini J.
***
Pulang, judul dengan satu kata; sebagaimana novel Tere Liye belakangan. Dalam novel ini Tere Liye mengajak para pembaca untuk memahami makna “pulang”.
Covernya simple nan menarik. Menggambarkan lapisan derita yang hadir dikala fajar hadir menyingsing.
Dengan pendalaman karakter tokoh yang beragam; menggambarkan bahwa perbedaan bukanlah rintangan. Dengan latar belakang rangkaian pertarungan; membuktikan bahwa hidup ini adalah perjuangan. Dengan kisah pengkhianatan dan perubahan; mengajarkan bahwa sosok baik dan buruk tidakah abadi selamanya.
Tutur penjelasannya mendalam. Tere Liya seakan benar-benar mengalami semua yang dituangkannya dalam buku. Selain itu, alur cerita yang maju mundur semakin membuat pembaca tergiur untuk menyingkap kisah selanjutnya. Terlebih sudut pandang pemeran utama yang dihadirkan sebagai pihak pertama.
Beberapa quote-nya menginspirasi:
Pertempuran adalah pertempuran. Tidak ada ampun. Jangan ragu walau sehelai benang” (halaman 153)
Pemegang pistol yang pintar, dia fokus pada misinya” (halaman 175)
Bahwa kesetiaan terbaik adalah pada prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain.” (halaman 187)
Sejatinya dalam hidup ini, kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri” (halaman 219)
Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus” (halaman 262)
Saat kau mampu berdamai, saat itulah kau telah memenangkan seluruh pertempuran.” (halaman 340)
Tidak mengapa rasa takut itu hadir, sepanjang itu baik dan menyadari masih ada yang memegang takdir.”(halaman 343)
Ulat tidak pernah membayangkan dia bisa terbang, bisa bergerak secepat itu. Tapi sekali ulat melampaui prosesnya menjadi kupu-kupu, maka dia telah membuka tabir rahasianya. Hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.” (halaman 389)
Mankjubkan! Tere Liye berhasil menghanyutkan para pembaca dalam kisah yang dihadirkannya. Menghayati.
Bagi saya, satu hal yang disayangkan dari karya Tere Liye; karyanya yang menakjubkan jarang sekali disajikan dalam ilustrasi film. Bukankah itu juga menarik?
Oke, Anda penasaran?? Semua kisah mengalir indah, dalam novel “Pulang”.
Yogyakarta, 19 Desember 2015
 

Catatan si Pengelana Template by Ipietoon Cute Blog Design