LAPORAN HASIL PENGAMATAN KANDUNGAN TDS DI DALAM AIR
KONSUMSI DAN NON KUMSUMSI
DI DESA BANSARI
DI DESA BANSARI
Oleh: Salma Azizah
Dzakiyyunnisa
I. TUJUAN
a. Mengaplikasikan
teori mengenai kandungan TDS air dan TDS meter.
b. Mengetahui
kandungan TDS pada air yang digunakan masyarakat Desa Bansari untuk kegiatan
sehari-hari.
c. Mengetahi
kandungan TDS pada air yang diminum masyarakat Desa Bansari.
d. Mengetahui
perbedaan kandungan TDS pada air yang belum direbus dan ai yang sudah direbus
(air minum masyarakat Desa Bansari).
II. LANDASAN TEORI
Mineral dibagi menjadi 2 macam.Ada mineral organik dan mineral anorganik.
Mineral organik merupakan mineral yang berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan,
telur, daging, dan susu. Mineral organik sendiri lebih mudah diserap oleh tubuh
manusia, karena mineral tersebut sudah mengalami proses fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan, atau dalam istilah lain sudah dimasak.
Berbeda dengan mineral yang berada di dalam air, yakni mineral
anorganik.Mineral anorganik berasal dari benda-benda mati, yakni seperti kapur,
besi, tembaga, magnesium, timah, sodium, chloride, chlorine, alumunium, dan
lain sebagainya. Air yang merupakan pelarut universal sempurna, pasti akan melarutkan
semua yang dilewatinya, termasuk mineral-mineral yang sudah disebutkan di atas.
Oleh karena itu, wajar saja apabila ternyata air yang sehari-hari dikonsumsi
manusia mengandung bermacam-macam jenis logam.Kandungan inilah yang disebut TDS
(Total Dissolved Solids).
TDS (Total Dissolved Solids) merupakan ukuran padatan
logam yang terlarut dalam air, dengan satuan berupa ppm (Part Per Milion) atau
bagian dari sejuta.Adapun standar air layak konsumsi yang dikelurkan oleh NSF
(Nasional Sanitation Foundation), yaitu memiliki kandungan TDS < 40
ppm.Sedangakan air yang tergolong air minum rata-rata memiliki kandungan TDS
sebanyak 0-100 ppm.
Berbeda halnya dengan bakteri dan virus, kandungan TDS
tersebut tidak akan hilang hanya dengan sistem perebusan. Apabila logam-logam
tersebut ikut termakan manusia, maka sisa proses tersebut tidak bisa dicerna
oleh tubuh, sehingga mengendap di dalam tubuh, dan kemudian dapat menyumbat
beberapa organ tubuh. Berikut daftar penyakit yang diakaibatkan tingginya kadar
TDS air.
Organ tubuh
|
Penyakit
|
Mata
|
-Mangakibatkan
katarak
|
Ginjal/Empedu
|
-Mengakibatkan
batu ginjal/empedu
|
Pembuluh Darah
|
-Mengakibatkan
pengerasan pembuluh darah
-Mengakibatkan
tekanan darah tinggi
-Mengakibatkan
stroke
|
Otak
|
-Mengakibatkan
parkinson
|
Persendian Tulang
|
-Mengakibatkan
pengapuran
|
Oleh
karenanya, kami selaku santri Panatagama akan melakukan sebuah penelitian
terkait kandungan TDS di dalam air yang biasa dikonsumsi masyarakat Bansari.
III. ALAT & BAHAN
a. Alat TDS
air.
b. 5 Sampel
air yang belum direbus dari sumber yang berbeda-beda.
c.
5 sampel air yang sudah direbus (air minum masyarakat
Desa Bansari) dari sumber yang berbeda-beda.
IV. METODE PENELITIAN
a. Variabel
kontrol : Alat TDS air.
b. Variabel
Bebas : Sampel air.
c. Variabel
Terikat : Kandungan logam pada masing-masing sampel
air.
V. CARA KERJA
a. Ambil 2
macam air (air matang dan air belum matang) dari 5 rumah warga Bansari.
b. Ukur
kandungan logam pada kelima sampel air tersebut menggunakan alat TDS air.
c. Catat hasil
pengukuran kandungan logam pada masing-masing sampel air.
d. Bandingkan
hasil pengukuran antara 2 macam sampel air.
e.
Menganalisis faktor perbedaan hasil pengukuran antara
2 macam sampel air dengan mengamati kondisi sumber air secara langsung dan
mengamati sitem perebusan air.
VI. HASIL OBSERVASI
a. Tabel
HASIL PENGUKURAN
|
||
SAMPEL
|
Air yang Sudah Direbus(ppm)
|
Air
yang belum direbus (ppm)
|
A
|
146
|
84
|
B
|
192
|
89
|
C
|
171
|
176
|
D
|
180
|
120
|
E
|
85
|
88
|
b.
Grafik
VII. PENGOLAHAN DATA
(Matematika Statistika )
AIR DIREBUS
|
AIR TANPA
DIREBUS
|
VARIABEL
TERBESAR
|
||
Statistika Maksimum
|
192
|
176
|
Air Direbus
|
|
Statistika Minimum
|
85
|
84
|
Air Direbus
|
|
Jangkauan
|
107
|
92
|
Air Direbus
|
|
Mean
|
155
|
111
|
Air Direbus
|
|
Median
|
171
|
89
|
AirDdirebus
|
VIII. PEMBAHASAN
1. Kandungan TDS air konsumsi yang lebih tinggi
daripada kandungan TDS pada air
non konsumsi
non konsumsi
Hal ini
wajar saja karena air konsumsi masyarakat bansari mengalami proses perebusan.
Dalam proses tersebut, air terkontaminasi oleh kandungan logam. Dari mana kandungan
logam tersebut?Tentu saja kandungan tersebut berasal dari wadah yang menjadi
tempat air ketika di rebus. Karena
ketika kami melihat alat perebusan, yang masyarakat Bansari gunakan tidak lain
merupakan ceret yang mana itu terbuat
dari zat logam. Maka karena suhu yang tinggi (ketika perebusan), zat logam
tersebut akan lebih mudah bercampur dengan air.
2. Mengapa
masyarakat Bansari tidak terserang penyakit?
Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, bahwasanya air dengan TDS tinggi akan
menyebabkan berbagai penyakit. Dan dari hasil penelitian kami, terbukti
bahwasanya kandungan TDS pada air yang dikonsumsi masyarakat Bansari termasuk
tinggi, dan bukan pada angka yang normal.Namun dari fakta yang ada, nampak
sekali bahwa tidak ada masyarakat Bansari yang terserang penyakit penyakit
tersebut.Mengapa?
Melihat
bagaimana pola hidup masyarakat Bansari, wajar saja bila mereka tidak rentan
terkena penyakit , walaupun kandungan TDS air minum mereka tinggi. Dengan
makanan yang mayoritas tradisionaldan buatan tangan sendiri (bukan makanan
instan), tentu saja hal itu membuat mereka terhindar dari zat-zat yang
berbahaya.Yang lebih penting dari itu, organ-organ tubuh pun lebih
terawat/sehat sehingga lebih optimal dalam perannya masing-masing.Sebagaimana
ginjal yang berfungsi menyaring kotoran dalam makanan dan minuman yang kita
konsumsi. Maka ketika menghadapi air dengan TDS yang tinggi, ginjal pun dapat
menyaring dengan baik, sehingga tidak menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya
bagi tubuh. Apalagi dengan mayoritas profesi mereka yang petani, membuat
seolah-olah mereka melakukan aktivitas olahraga rutin.Hal ini bisa jadi membuat
daya tahantubuh mereka lebih kuat.
IX. KESIMPULAN & SARAN
Kandungan
TDS pada air konsumsi masyarakat Bansari terbilang tinggi dan tidak wajar.Namun
denga pola hidup yang sehat –makan teratur dan thayyib serta olahraga yang rutin-, mereka punterhindar dari segala
macam penyakit berbahaya.
Maka hal ini bisa dijadikan contoh bagi warga perkotaan.Mereka yang sulit
mendapatkan air bersih, sehingga rentan terserang penyakit berbahaya. Dengan
pola hidup sehat, maka tubuh akan lebih mudah terhindar dari berbagai penyakit
berbahaya.