Stimulus;
Atau
tekanan dari pihak luar,
Dapat
berupa ucapan;
Bahkan
berupa cacican dan hinaan,
Dapat
juga berupa keadaan;
Situasi
buruk;
Situas
genting;
Situasi
mendesak,
Atau
apalah, tergantung kamu menyebutnya apa.
Sebenarnya kita tidak perlu rumit dan berpusing ria demi sekedar
menafsirkan hakikat makna kata ‘stimulus’. Cukup artinya, suatu hal berupa
tekanan yang datang dari luar diri kita sendiri. Tekanan dari luar itu bisa
berupa perkataan, perbuatan, atau suatu keadaan.
Tentang si ‘stimulus’, dia sama sekali tidak bisa kita kendalikan.
Mengapa? Karena ‘stimulus’ datang dari pihak luar, sehingga kita sama sekali
tidak mampu mengendalikannya. Yang bisa kita kendalikan adalah respon;
bagaimana kita merespon si ‘stimulus’ ini. Apakah kita akan menjadi sosok yang
‘proaktif’ ataukah ‘reaktif’?
Apa itu reaktif dan proaktif?
Proaktif adalah antonim dari proaktif. Untuk lebih jelasnya, coba
simak penjelasan di bawha ini;
Bagi kamu-kamu yang merespon si ‘stimulus’ dengan spontan, penuh
emosi, tanpa pertimbangan yang matang, artinya dirimu adalah sosok yang
‘reaktif’. Dan tahukah kamu? Menjadi sosok yang reaktif ini begitu mudah. Dan
saya yakin, kita semua sudah sangat terlatih untuk menjadi sosok yang reaktif.
Bagaimana tidak? Seperti inilah kita dulu, sebagai anak kecil atau bahkan sebagai
seorang bayi merespon.
Kemudian bagi kamu-kamu yang merespon si ‘stimulus’ tidak dengan
secara spontan, penuh pertimbangan, dan tanpa dasar emosi, artinya dirimu
adalah sosok yang ‘proaktif’. Berbeda dengan sosok reaktif, menjadi sosok yang
proaktif adalah hal yang tidak mudah. Kita harus mampu mengalahkan perasaan ego
dan emosi kita, yang sewaktu-waktu dapat bangkit di kala si ‘stimulus’ ini
berulah. Kemudian memikirkan respon terbaik yang bisa kita lakukan. Dan
tentunya, kita belum tentu terbiasa menjadi sosok yang reaktif. Fikirkan saja,
apakah ada bayi atau anak kecil yang proaktif? J
Simple bukan? Yaaa, begitulah.
Dengan membaca penjelasan di atas, kamu pasti dapat menilai mana
yang baik dan mana yang tidak. Sekaligus, kamu tinggal memilih, apakah mau
menjadi soosk yang proaktif ataukah menjadi sosok yang reaktif.
Itu semua pilhanmu.
Ohya, saya beri tahu rahasia nih sobat. Bila kamu ingin menjadi
sosok yang sukses, menjadi sosok yang proaktif adalah tahap pertama yang harus
kamu lalui. Yaps, tahap pertama untuk mejadi mandiri. Tahap pertama dari tujuh
tahap yang ada.
Penasaran dengan tahap-tahap selanutnya?
Simak terus baik-baik ya..
Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat ^_^
Cemunguuud yaa dek Salma istiqamah nulisnya :D
BalasHapusIya amah Shitaa.... Amah juga yaaa... Ohya, semoga amah dan si kecil selalu sehat yaa...^^
BalasHapus