Jumat, 01 Januari 2016

Trik Menguji Vitamin C pada Minuman Kemasan




Pada cuaca yang tidak menentu seperti sekarang, enaknya meneguk minuman segar kan, sobat? Betul atau benar? Apalagi meneguk minuman kemasan rasa jeruk.. Pasti segar, enak, simple dan bervitamin lagi, iya kan? Setuju??
Ya terlepas dari setuju atau tidak, saya ingin membagikan info percobaan yang menarik, unik dan simple untuk sobat-sobat sekalian. Apa itu?
Kita sering sekali menemui minuman-minuman kemasan rasa jeruk, lemon dan sebangsnya yang ‘katanya’ mengandung vitamin C yang berlimpah. Baik itu yang tersaji di dalam botol, gelas, maupun dalam bentuk bubuk. Baik itu dipasarkan di swalayan besar maupun warung kecil. Benar?
Dan pertanyaannya, apakah benar minuman kemasan itu mengandung vitamin yang berlimpah? Oleh karena itu, kita harus tahu nih sobat bagaimana cara menguji kandungan vitamin C dalam minuman kemasan.
Caranya mudah. Bahan dan alat yang diperlukan pun tidak suit juga sedikit. Langsung saja ya sobat...
Peratama-tama, siapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan ialah sendok teh dan gelas transparan (sesuai macam minuman kemasan yang hendak diuji). Bahan yang dibutuhkan ialah betadine dan tepung terigu.
Caranya:
1. Masukan 1 sdt tepung terigu ke dalam gelas. Beri air dan aduk hingga merata.
2. Tambahkan ±100ml minuman kemasan (sudah berwujud cair ya...)
3. Aduk hingga rata.
4.Teteskan betadine secara perlahan, satu tetes demi satu tetes.
5. Amati perubahan yang terjadi. Hitung jumlah tetesan betadine hingga warna minuman berubah.
Jika baru saja satu tetes warna minuman berubah menjadi buram atau bahkan hitam, sudah bisa dipastikan minuman tersebut nyaris sama sekali tidak memiliki kandungan vitamin C.
Jika hingga tiga puluh tetes minuman tersebut tidak mengalami perubahan, itu artinya minuman tersebut memang memiliki kadar vitamin C yang tinggi.

Selain dengan cara di atas, sobat juga bisa mencobanya dengan cara yang satu ini. Konsepnya serupa, hanya urutan prosedurnya dibalik, yakni..
1. Masukan 2sdt tepung ke dalam gelas. Beri air, aduk hingga merata.
2. Tambahkan ±2 tetes betadine. Perhatikan, apakah warna air tepung sudah berubah?
3. Jika sudah berubah menjadi hitam,
4. Teteskan minuman kemasan yang hendak diuji kadar vitamin C-nya. Satu per satu tetes.
5. Amati apa yang terjadi hingga air berwarna bening.
            Jika dengan satu tetes saja warna air langsung berubah menjadi bening, itu artinya minuman tersebut memiliki kadar vitamin C yang tinggi. Sebaliknya, jika banyak tetes bahkan hingga memenuhi seisi gelas warna air yang didalamnya tidak berubah, maka itu artinya minuman kemasan itu sangat sedikit kadar vitamin C-nya.
            Bisa difahami?
            Mudah bukan?
            Nah, biar ada buktiny, saya dan teman-teman juga sempat menguji beberapa kandungan minuman kemasan dalam sebuah praktikum. Alhasil, ternyata memang ada harga ada rupa.
Minuman (yang mahal) terbukti memiliki vitamin C yang tinggi, seperti YOU C100, Minute Maid, Nutrisari, Buavita, Floridina dan lain-lain. Ketika dicampurkan dengan larutan tepung, kemudian diteteskan betadine hingga 30 tetes pun warna asli minuman tersebut tidak berubah, sobat. Sebaliknya, ketika larutan tepung dna betadine dicampurkan kemudian ditambahkan satu hingga tiga tetes minuman tersebut, warna larutan yang awalnya hitam langsung menjadi jernih. Ini bukan sulap bukan sihir lho..
Sedangkan untuk minuman (yang murah) lainnya, kalau menurut saya tidak recomended deh. Minuman tersebut + larutan tepung ketika diteteskan betadine 1-5 kali warnanya langsung berubah menjadi kehitaman. Minuman apa saja kah itu? Cukup banyak, tapi tidak perlu saya sebutkan ya, sobat. Ya, ciri-cirinya dia berharga 1000-2000 di pasaran.
Oke..sebagai bumbu pelengkap, yuk kita tengok latar belakang percobaan ini secara ilmiah..
Betadine merupakan larutan yodium. Sedangkah tepung atau amilum merupakan karbohidrat. Bila larutan yodium diteteskan kepada karbohidrat, maka akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan warna cairan karbohidrat menjadi kehitaman. Sedangkan vitamin C sebagai antioksidan berfungsi menghambat terjadinya reaksi antara karbohidrat dan larutan yodium. Itu kata guru saya..
Bila ada kesalahan, mohon dikoreksi ya..
Sobat tertarik? Silahkan melakukan uji coba..
Semoga bermanfaat

0 comment:

Posting Komentar

Dengan senang hati kami menerima komentar dari para pembaca yang terhormat.
Komentar yang diberikan merupakan sebaik-baiknya masukan untuk blog ini kedepannya.

 

Catatan si Pengelana Template by Ipietoon Cute Blog Design